Kabupaten Ponorogo yang selama ini hanya dikenal dengan kesenian
Reognya, padahal memiliki daya tarik wisata yang cukup menawan untuk
dikunjungi, baik berupa objek wisata alam maupun seni budaya. Meski
masih belum maksimal dikembangkan, namun pariwisata Kabupaten Ponorogo
sudah mampu menarik wisatawan baik lokal, nusantara maupun wisatawan
mancanegara.
Untuk akomodasi, kota Ponorogo memang belum
memiliki hotel bintang. Namun tersedia hotel-hotel kelas melati yang
cukup representatif dan nyaman. Rumah makan dan Kafe pun tumbuh seiring
kian ramainya arus wisatawan domestik dan mancanegara mengunjungi kota
tersebut.
Wisata Alam Beberapa wisata alam
yang terdapat di kabupaten Ponorogo, meski belum maksimal dikelola,
namun cukup memiliki daya tarik yang terus tumbuh. Hampir setiap musim
liburan dan weekend, Ponorogo kini menjadi salah satu alternatif kota
yang dikunjungi wisatawan untuk menikmati potensi wisata alamnya.
Salah
satu obyek yang sangat dikenal adalah Telaga Ngebel. Objek wisata ini
berada di Kecamatan Ngebel yang terletak 24 Km ke arah timur laut
Ponorogo. Telaga Ngebel berada di lereng Gunung Wilis dengan ketingian
734 meter dari permukaan laut dan suhu 22ºC – 32ºC. Luas permukaan
telaga ini sekitar 1,5 Km, dikelilingi oleh jalan sepanjang 5 Km.
Kawasan ini memiliki panorama yang menakjubkan, udara yang sejuk dengan
kondisi alam yang masih perawan yang menyimpan sejuta potensi untuk
digali.
Di kecamatan Ngebel juga terdapat air terjun Sundan
Widodaren, merupakan air terjun yang paling dekat dengan telaga ngebel.
Air terjun ini terletak selatan dari telaga ngebel tepatnya di Dsn.
Tritis Ds. Talun. Dan sebelum memasuki kawasan air terjun ini masih
banyak tempat lain yang sangat menarik untuk disinggahi. Contohnya,
Sumber air tiga rasa, pemandian air panas dan jurang pasir.
Nah
untuk memasuki kawasan ini tidak perlu khawatir dana ataupun jalan yang
susah, karena kawasan air terjun ini sudah full fasilitas, letaknya
yang strategis, tiket masuknyapun sangat terjangkau. Andaikan penasaran
dan ingin merasakan sensasinya air terjun ini, silahkan luangkan waktu
untuk singgah, lokasinya cuma sekitar 2 km dari telaga ngebel.
Beberapa
obyek air terjun yang lain diantaranya Air Terjun Toya Marto terletak
di Kecamatan Ngebel, ± 35 Km dari pusat kota. lokasi sangat baik untuk
jiwa petualang. Kemudian ada Air Terjun Platuk / Coban Temu yang
terletak di Kecamatan Sooko, ± 30 Km dari pusat kota.
Obyek
yang lain ada Gua Lowo, terletak di Kecamatan Sampung, ± 20 Km dari
pusat kota. Gua Lowo berarti Gua Kelelawar dan gua ini memiliki nilai
arkeologis. Ada lagi Gua Mingging Terletak di Kecamatan Sawoo, ± 20 Km dari pusat kota.
Ponorogo
juga memiliki Taman Wisata Kucur terletak di Kecamatan Badegan, ± 20 Km
ke arah barat kota. Kucur, adalah sumber air di tengah-tengah hutan
jati yang juga berfungsi sebagai hutan wisata dan juga bumi perkemahan
yang banyak dikunjungi wisatawan karena keelokannya yang alami.
Selain
obyek wisata alam, kota Ponorogo juga menyimpan potensi wisata sejarah
seperti museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta
potensi seni budaya seperti Reog yang amat dikenal itu. Ada pula wisata
agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman
rekreaksi, dan tempat hiburan.
Wisata Budaya Reog,
merupakan kesenian Ponorogo yang memiliki label sangat kuat di seantero
Nusantara bahkan manca negara, karena kesenian ini sudah dikenal luas
baik di Indonesia ataupun di luar negeri. Tiap tahun digelar Festival
Reog Nasional bersamaan dengan peringatan hari jadi Kabupaten Ponorogo
dan perayaan Gerebeg Suro. Kesenian Reog ini juga dipentaskan tiap malam
bulan purnama di Paseban Aloon-aloon Ponorogo. Sementara Grebeg
Suro, adalah peristiwa ritual budaya yang sekaligus menjadi ajang pesta
rakyat Ponorogo. Diadakan tiap menjelang bulan Suro, biasanya dimulai
seminggu sebelum tanggal 1 Suro, ditandai dengan aneka kegiatan lomba
maupun pameran dan diakhiri dengan larungan di Telaga Ngebel.
Beberapa rangkaian acara yang diselenggarakan setiap Perayaan Grebeg Suro diantaranya adalah:
a) Festival Reog tingkat nasional Festival
ini diselenggarakan, selain mempertahankan budaya dan ciri khas
Kabupaten Ponorogo juga sebagai pendongkrak jumlah wisatawan. Peserta
yang turut memeriahkan HUT Kabupaten Ponorogo biasanya tidak hanya dari
Jawa Timur saja, tetapi juga Jateng, Jabar, bahkan Sumatra dan
Kalimantan.
b) Kirab Pusaka Lintas sejarah atau kirab
pusaka ini dimaksudkan untuk mengenang perpindahan Kadipaten atau pusat
pemerintahan dari kediaman Bathoro Katong, bupati Ponorogo I, menuju
kantor Kabupaten yang sekarang. Yang ikut serta dalam kirab sejarah
adalah para sesepuh Ponorogo yang membawa benda-benda pusaka, pemimpin
daerah dan kepala dinas yang bertugas, serta Kakang Senduk yang mewakili
Kabupaten Ponorogo sebagai Duta Wisata.
c) Festival Kakang Senduk Acara
ini digelar jauh hari sebelum Grebek Suro. Merupakan suatu festival
yang menyeleksi calon duta wisata yang mampu mempromosikan dan menjaga
hubungan dengan duta wisata lainnya sehingga tercipta keharmonisan
masyarakatnya terutama di bidang Pariwisata.
d) Larung Sesaji Larungan
merupakan upacara persembahan sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan
YME dalam bentuk (melarung) mendorong tumpeng, makanan dan kurban ke
tengah telaga.
Wisata Agro Ponorogo juga
memiliki wisata Agro yang cukup dikenal. Salah satunya adalah Agrowisata
Jeruk Keprok, Pulung. Kabupaten Ponorogo dikenal secara luas sebagai
sentra produksi buah jeruk, khususnya Jeruk Keprok Pulung. Jeruk Keprok
Pulung sudah memiliki pasar yang baik di kota-kota besar di Pulau Jawa. Ada
lagi Agrowisata Jeruk Sipon/Siem Ponorogo. Jeruk Sipon (Siem Ponorogo)
memiliki populasi sekitar 40 % dari popilasi jeruk di Kabupaten
Ponorogo. Jeruk Sipon (Siem Ponorogo) banyak dibudidayakan petani pada
wilayah dengan ketinggian antara 100 – 400 meter dari permukaan air
laut, yaitu berada di Kecamatan Balong, Slahung, Jambon dan Sambit.
Ciri-ciri
jeruk keprok siem Ponorogo atau yang dikenal dengan jeruk sipon antara
lain rasa buah manis dan segar, keadaan permukaan kulit halus dan rata,
kulit buah tipis, dan tingkat kekerasan buah lunak. Tetapi satu ini,
Agrowisata Durian Ngebel, menjadi salah satu tempat buruan para pecinta
durian. Durian Ngebel sangat dikenal. Daging buahnya tebal dan rasanya
manis, lekat dan lezat. Sehingga banyak konsumen yang jauh-jauh datang
dari luar daerah hanya untuk berburu buah Durian Ngebel. Banyak para
pecinta durian menyebut, jika ke kota Ponorogo belum merasakan lezatnya
durian Ngebel, pasti akan menyesal seumur hidup.
Belum lagi
menikmati lezatnya Sate Ayam Ponorogo yang khas itu. Jika menasuki kota
tepatnya Jl. Lawu merupakan sentra produksi Sate Ayam khas Ponorogo.
Yang membedakan dengan sate-sate lainnya adalah rasanya gurih dan manis.
Potongan dagingnya besar-besar, dan bebas lemak. Setiap irisan dipotong
memanjang, dan tidak hanya menyajikan bagian daging ayam saja, biasanya
sate ayam Ponorogo, menyediakan kulit ayam, jeroan, dan telur.
Jika
rasa haus menghampiri, ada minuman dawet khas Ponorogo yang terkenal
itu, Dawet Jabung. Tidak jauh berbeda dengan dawet yang lainnya seperti
dawet ayu atau dawet gempol, dawet ini memakai gula aren sebagai
pemanis. Isinya dibuat dari tepung kanji yang berwarna putih yang
dibentuk seperti bola-bola berukuran sedang. Berbeda dengan dawet ayu
yang menggunakan gula merah/gula jawa dan isinya berwarna hijau
berukuran kecil |
0 komentar:
Post a Comment