Tuesday, October 16, 2012

TAK HANYA REOG WISATA ALAM PONOROGO MENJANJIKAN



Kabupaten Ponorogo yang selama ini hanya dikenal dengan kesenian Reognya, padahal memiliki daya tarik wisata yang cukup menawan untuk dikunjungi, baik berupa objek wisata alam maupun seni budaya. Meski masih belum maksimal dikembangkan, namun pariwisata Kabupaten Ponorogo sudah mampu menarik wisatawan baik lokal, nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Untuk akomodasi, kota Ponorogo memang belum memiliki hotel bintang. Namun tersedia hotel-hotel kelas melati yang cukup representatif dan nyaman. Rumah makan dan Kafe pun tumbuh seiring kian ramainya arus wisatawan domestik dan mancanegara mengunjungi kota tersebut.


Wisata Alam
Beberapa wisata alam yang terdapat di kabupaten Ponorogo, meski belum maksimal dikelola, namun cukup memiliki daya tarik yang terus tumbuh. Hampir setiap musim liburan dan weekend, Ponorogo kini menjadi salah satu alternatif kota yang dikunjungi wisatawan untuk menikmati potensi wisata alamnya.
Salah satu obyek yang sangat dikenal adalah Telaga Ngebel. Objek wisata ini berada di Kecamatan Ngebel yang terletak 24 Km ke arah timur laut Ponorogo. Telaga Ngebel berada di lereng Gunung Wilis dengan ketingian 734 meter dari permukaan laut dan suhu 22ºC – 32ºC. Luas permukaan telaga ini sekitar 1,5 Km, dikelilingi oleh jalan sepanjang 5 Km. Kawasan ini memiliki panorama yang menakjubkan, udara yang sejuk dengan kondisi alam yang masih perawan yang menyimpan sejuta potensi untuk digali.
Di kecamatan Ngebel juga terdapat air terjun Sundan Widodaren, merupakan air terjun yang paling dekat dengan telaga ngebel. Air terjun ini terletak selatan dari telaga ngebel tepatnya di Dsn. Tritis Ds. Talun. Dan sebelum memasuki kawasan air terjun ini masih banyak tempat lain yang sangat menarik untuk disinggahi. Contohnya, Sumber air tiga rasa, pemandian air panas dan jurang pasir.
Nah untuk memasuki kawasan ini tidak perlu khawatir dana ataupun jalan yang susah, karena kawasan air terjun ini sudah full fasilitas, letaknya yang strategis, tiket masuknyapun sangat terjangkau. Andaikan penasaran dan ingin merasakan sensasinya air terjun ini, silahkan luangkan waktu untuk singgah, lokasinya cuma sekitar 2 km dari telaga ngebel.
Beberapa obyek air terjun yang lain diantaranya Air Terjun Toya Marto terletak di Kecamatan Ngebel, ± 35 Km dari pusat kota. lokasi sangat baik untuk jiwa petualang. Kemudian ada Air Terjun Platuk / Coban Temu yang terletak di Kecamatan Sooko, ± 30 Km dari pusat kota.
Obyek yang lain ada Gua Lowo, terletak di Kecamatan Sampung, ± 20 Km dari pusat kota. Gua Lowo berarti Gua Kelelawar dan gua ini memiliki nilai arkeologis. Ada lagi Gua Mingging
Terletak di Kecamatan Sawoo, ± 20 Km dari pusat kota.
Ponorogo juga memiliki Taman Wisata Kucur terletak di Kecamatan Badegan, ± 20 Km ke arah barat kota. Kucur, adalah sumber air di tengah-tengah hutan jati yang juga berfungsi sebagai hutan wisata dan juga bumi perkemahan yang banyak dikunjungi wisatawan karena keelokannya yang alami.
Selain obyek wisata alam, kota Ponorogo juga menyimpan potensi wisata sejarah seperti museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta potensi seni budaya seperti Reog yang amat dikenal itu. Ada pula wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreaksi, dan tempat hiburan.
Wisata Budaya
Reog, merupakan kesenian Ponorogo yang memiliki label sangat kuat di seantero Nusantara bahkan manca negara, karena kesenian ini sudah dikenal luas baik di Indonesia ataupun di luar negeri. Tiap tahun digelar Festival Reog Nasional bersamaan dengan peringatan hari jadi Kabupaten Ponorogo dan perayaan Gerebeg Suro. Kesenian Reog ini juga dipentaskan tiap malam bulan purnama di Paseban Aloon-aloon Ponorogo.
Sementara Grebeg Suro, adalah peristiwa ritual budaya yang sekaligus menjadi ajang pesta rakyat Ponorogo. Diadakan tiap menjelang bulan Suro, biasanya dimulai seminggu sebelum tanggal 1 Suro, ditandai dengan aneka kegiatan lomba maupun pameran dan diakhiri dengan larungan di Telaga Ngebel.
Beberapa rangkaian acara yang diselenggarakan setiap Perayaan Grebeg Suro diantaranya adalah:
a) Festival Reog tingkat nasional
Festival ini diselenggarakan, selain mempertahankan budaya dan ciri khas Kabupaten Ponorogo juga sebagai pendongkrak jumlah wisatawan. Peserta yang turut memeriahkan HUT Kabupaten Ponorogo biasanya tidak hanya dari Jawa Timur saja, tetapi juga Jateng, Jabar, bahkan Sumatra dan Kalimantan.
b) Kirab Pusaka
Lintas sejarah atau kirab pusaka ini dimaksudkan untuk mengenang perpindahan Kadipaten atau pusat pemerintahan dari kediaman Bathoro Katong, bupati Ponorogo I, menuju kantor Kabupaten yang sekarang. Yang ikut serta dalam kirab sejarah adalah para sesepuh Ponorogo yang membawa benda-benda pusaka, pemimpin daerah dan kepala dinas yang bertugas, serta Kakang Senduk yang mewakili Kabupaten Ponorogo sebagai Duta Wisata.
c) Festival Kakang Senduk
Acara ini digelar jauh hari sebelum Grebek Suro. Merupakan suatu festival yang menyeleksi calon duta wisata yang mampu mempromosikan dan menjaga hubungan dengan duta wisata lainnya sehingga tercipta keharmonisan masyarakatnya terutama di bidang Pariwisata.
d) Larung Sesaji
Larungan merupakan upacara persembahan sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan YME dalam bentuk (melarung) mendorong tumpeng, makanan dan kurban ke tengah telaga.
Wisata Agro
Ponorogo juga memiliki wisata Agro yang cukup dikenal. Salah satunya adalah Agrowisata Jeruk Keprok, Pulung. Kabupaten Ponorogo dikenal secara luas sebagai sentra produksi buah jeruk, khususnya Jeruk Keprok Pulung. Jeruk Keprok Pulung sudah memiliki pasar yang baik di kota-kota besar di Pulau Jawa.
Ada lagi Agrowisata Jeruk Sipon/Siem Ponorogo. Jeruk Sipon (Siem Ponorogo) memiliki populasi sekitar 40 % dari popilasi jeruk di Kabupaten Ponorogo. Jeruk Sipon (Siem Ponorogo) banyak dibudidayakan petani pada wilayah dengan ketinggian antara 100 – 400 meter dari permukaan air laut, yaitu berada di Kecamatan Balong, Slahung, Jambon dan Sambit.
Ciri-ciri jeruk keprok siem Ponorogo atau yang dikenal dengan jeruk sipon antara lain rasa buah manis dan segar, keadaan permukaan kulit halus dan rata, kulit buah tipis, dan tingkat kekerasan buah lunak.
Tetapi satu ini, Agrowisata Durian Ngebel, menjadi salah satu tempat buruan para pecinta durian. Durian Ngebel sangat dikenal. Daging buahnya tebal dan rasanya manis, lekat dan lezat. Sehingga banyak konsumen yang jauh-jauh datang dari luar daerah hanya untuk berburu buah Durian Ngebel. Banyak para pecinta durian menyebut, jika ke kota Ponorogo belum merasakan lezatnya durian Ngebel, pasti akan menyesal seumur hidup.
Belum lagi menikmati lezatnya Sate Ayam Ponorogo yang khas itu. Jika menasuki kota tepatnya Jl. Lawu merupakan sentra produksi Sate Ayam khas Ponorogo. Yang membedakan dengan sate-sate lainnya adalah rasanya gurih dan manis. Potongan dagingnya besar-besar, dan bebas lemak. Setiap irisan dipotong memanjang, dan tidak hanya menyajikan bagian daging ayam saja, biasanya sate ayam Ponorogo, menyediakan kulit ayam, jeroan, dan telur.
Jika rasa haus menghampiri, ada minuman dawet khas Ponorogo yang terkenal itu, Dawet Jabung. Tidak jauh berbeda dengan dawet yang lainnya seperti dawet ayu atau dawet gempol, dawet ini memakai gula aren sebagai pemanis. Isinya dibuat dari tepung kanji yang berwarna putih yang dibentuk seperti bola-bola berukuran sedang. Berbeda dengan dawet ayu yang menggunakan gula merah/gula jawa dan isinya berwarna hijau berukuran kecil

0 komentar:

Post a Comment