Ponorogo – Kecelakaan yang melibatkan Bus Restu Panda N 7681 UG melaju dari Surabaya tujuan Ponorogo dengan Truck tronton AA 1602 MB di Jalur Ponorogo-Madiun Km 5-6, pada Rabu dini hari (17/7)diduga kuat karena sang sopir Amin Sutriyono, 41, mengantuk. Menurut keterangan seorang penumpang bus yakni Jatmiko, 27, yang juga menderita luka-luka menuturkan, bahwa bus yang ia tumpangi juga sempat oleng ketika melintas di Nganjuk. Sampai di depan Gudang Sendang Makmur sopir bus nampaknya tidak melihat adanya kendaraan truk tronton di depan yang sedang menata parkir untuk masuk ke Gudang. Tabrakan keras pun tak terhindarkan. Nahas, sang sopir truk tak bisa menghindari Bus yang melaju dengan kecepatan tinggi, hingga mengakibatkan kendaraan truk yang dia kemudikan terbalik. “sewaktu saya nata parkir truk itu, jalan kondisinya sepi pak, tiba-tiba pas saya
hendak masuk kegudang, dari arah utara sudah ada Bus, kenceng banget larinya” imbuh Lilik pengemudi Truk. Kecelakaan itu sendiri juga membuat sang sopir bus, Amin terjepit badan kendaraan. Proses evakuasi Amin sendiri memakan waktu kurang lebih satu jam, karena minimnya peralatan. Dengan dibantu warga sekitar, polisi berusaha mengeluarkan Amin yang berteriak kesakitan karena mengalami patah kaki. Sang kenek bus Khoirul, 25, tewas di tempat kejadian setelah terlempar keluar dari kendaraan. Bus Restu yang sarat penumpang sejak dari Surabaya tersebut, mengalami ringsek parah dibagian depan. Sesaat setelah kejadian para penumpang bus yang selamat, langsung melanjutkan perjalanan. Selain faktor human eror kondisi jalan yang gelap tanpa ada penerangan, ditengarai menjadi faktor penyebab kecelakaan. Warga juga menuturkan jika jalur tersebut memang rawan dan sering terjadi laka lantas. Sampai berita ini diturunkan Polisi masih terus memeriksa sopir Truk Tronton Lilik Sukantyo, 33, dan juga keneknya Ari Samingun,33, keduanya warga Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.
0 komentar:
Post a Comment