Reog Ponorogo

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bra Kertabumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan

Reog Ponorogo

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bra Kertabumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan

Reog Ponorogo

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bra Kertabumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan

Reog Ponorogo

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bra Kertabumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan

Reog Ponorogo

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bra Kertabumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan

Thursday, June 20, 2013

Pembunuhan Di Kedung Banteng Ponorogo


Berita Ponorogo – Kedung Banteng Ponorogo, kembali  berita menghebohkan tentang pembunuhan terjadi di Kota Reyog Ponorogo. Korban pembunuhan bernama Parini (40) warga Desa Paringan Jenangan, Ponorogo yang berprofesi sebagai pekerja seksual(PSK) di warung remang-remang pasar tradisional Desa Danyang, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo.pembunuhan psk di danyang ponorogo
Kejadian pembunuhan ini bermula saat Joko Subagyo(35) warga Desa Kepuh Rubuh, Siman, Ponorogo yang memiliki warung dalam kondisi mabuk didatangi korban dan terjadilah pertengkaran.
Percekcokan semakin memanas dan pelaku yang sudah terpengaruh alkohol tak dapat mengendalikan emosi dan memukuli korban berkali-kali hingga korban jatuh. Melihat korban tersungkur pelaku malah menginjak-injak korban hingga

Tanggul di Ponorogo Jebol, 3 Desa Kebanjiran

[VIDEO] Tanggul di Ponorogo Jebol, 3 Desa Kebanjiran
Liputan6.com, Ponorogo : Sebuah tanggul di Ponorogo Jawa Timur ambrol. Aibatnya air meluap dan merendam ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Ponorogo dan Pacitan.

Ditayangkan Liputan 6 SCTV, Kamis (20/6/2013) siang, jebolnya tanggul itu juga menyebabkan rumah-rumah warga di 3 desa termasuk fasilitas umum di Kecamatan Balong terendam. Bahkan kantor pos pun terpaksa tidak beroperasi karena terendam air.

Hingga Kamis siang, air masih menggenangi jalan raya dan rumah warga. Akses menuju lokasi ambrolnya tanggul masih belum bisa dijangkau karena derasnya arus.

Banjir juga terjadi di Kota Tegal, Jawa Tengah. Namun banjir bukan terjadi karena tanggul jebol melainkan akibat guyuran hujan deras di sejumlah wilayah kota tersebut.

Guyuran hujan sejak Rabu 19 Juni malam hingga Kamis subuh, mengakibatkan air menggenang dan sejumlah sekolah pun terendam banjir. Di SMPN 12 misalnya, hampir seluruh ruang kelas dari kelas satu hingga kelas tiga terendam banjir.

Praktis, kondisi itu memaksa pihak sekolah menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar. Siswa pun diliburkan, sementara siswa yang terlanjur datang ke sekolah justru bergotong royong membersihkan air yang menggenangi ruang-ruang kelas. (Tnt/Ism)

Kunjungi juga blog ini